Setiap orang
memiliki potensi untuk mengembangkan kreativitasnya. Dalam mengembangkan
kreativitas ada tahap yang harus diperhatikan. Tahap pengembangan kreativitas
yaitu empat P :
- Pribadi
Pribadi
adalah tahap awal dimana tahap ini harus dimiliki setiap individu. Pribadi yang
unik dapat menunjang kreativitas
seseorang. Kita harus meyakini bahwa dalam diri kita telah dibentuk pribadi
yang berbeda-beda satu sama lain dan itu bisa berpengaruh kepada pengembangan
kreativitas.
- Press
Press
(dorongan) terbagi dua yaitu, dorongan
dari luar (ekstrinsik) dan dorongan dari dalam diri (intrinsic). Dorongan ini
berpengaruh pada pengembangan kreativitas kita. Dorongan dari luar itu adalah dari lingkungan,
serta dari dalam adalah dari individu tersebut.
- Proses
Pada
tahap ini kita diberikan kesempatan untuk mengembangkan kreativitas kita. Pada tahap
inilah waktu kita untuk menyibukkan diri pada potensi kreativitas yang kita
miliki. Jika kita mendapat stimulus positif serta kita dapat merangsangnya
dengan baik, maka kita bisa melalui prosesnya dengan mudah.
- Produk
Jika
tiga tahap di atas dapat dilalui oleh idnividu,maka dengan sendiri nya akan
muncul sebuah produk kreativitas.
Dari pengembangan
kreativitas di atas akan kita temui juga hambatan-hambatan dalam pengembangna
tersebut. Berikut ini saya akan menceritakan pengalaman saya yang berkaitan
dengan terhambatnya pengembangan kreativitas dalam diri saya.
Ketika saya
duduk di bangku SMA, saya memasuki dunia yang baru buat saya. Saya merasa saya
menemukan diri saya dengan bentuk yang berbeda. Sebelum duduk di bangku SMA ,
saya adalah seorang anak, murid yang tidak terlalu peduli dengan lingkungan
sekitar. Saya juga tidak suka berbicara di depan umum. Saya hampir tidak pernah
mengikuti sebuah organisasi, tetapi saat saya memsuki bangku SMA saya
memulainya dengan keberanian untuk mendaftar di organisasi sekolah (pada saat
itu OSIS). Saya bersekolah di SMA Panca Budi Medan. Saat saya sudah tergabung
dalam organisasi itu, saya merasa ada hal baru dalam diri saya yang telah di
gali oleh Pembina osis saya. Pertama kali saya diminta untuk menjadi protocol dalam
acara pesantren kilat ramadhan di sekolah. Sebenarnya protocol acara pada saat
itu sudah dipilih,ia senior saya. Tetapi ia berhalangan hadir karena dalam
keadaan sakit. Oleh karena itu Pembina osis memerintahkan saya menggantikannya.
Karena tugas tersebut saya jadi berlatih
untuk membawakan sebuah acara, saya bertanya-tanya dengan kakak kelas, saya
melihat video bagaimana orang membawakan sebuah acara. Setelah kejadian itu
saya jadi sering disuruh untuk membawakan sebuah acara. Bukan hanya itu saja ,
dampak yang saya rasakan adalah keberanian saya menjadi meningkat. Saya jadi
sering ditunjuk untuk berbicara di depan umum. Saya ditunjuk untuk mewakili
sekolah dalam beberapa perlombaan. Sampai pada akhirnya saya dapat mengumpulkan
banyak prestasi hanya dengan modal keberanian dan public speaking. Dari perubahan itu saya melihat saya memiliki
potensi untuk mengembangkan kreativitas saya. Produk yang ingin saya hasilkan
adalah saya ingin menjadi Miss Indonesia mewakili Sumatera Utara. Saya juga bercita-cita sebagai artis, presenter.
Terlebih lagi banyak public figure yang semakin mendorong kemauan saya untuk
mengembangkan kreativiats tersebut. Saya ingin merasakan bagaimana membawakan acara dengan partner Vj Danieeeeel , wahhh, someday!. Tetapi ternyata banyak hambatan yang saya
dapati untuk mencapai itu. Dan akhirnya saya memilih focus kuliah terlebih
dahulu.
Hambatah
paling besar itu datang dari sosiologis
(lingkungan social). Dimana hambatan ini datang dari keluarga saya. Keluarga
saya memperbolehkan saya mengikuti perlombaan seperti itu tetapi harus selesai
dahulu pada tahap pendidikan perguruan tinggi. Jadi selama saya belum selesai
dari tahap pendidikan, saya tidak boleh mengikuti lomba atau kegiatan apapun yang
dapat mengganggu pendidikan saya. Hal ini cukup menekan saya,dimana minat saya
untuk mengembangkan kreativitas saya sangat besar. Akhirnya saya mencoba
mengkuti kemauan keluarga saya. saya berfikir akan ada kesempatan lagi di depan setelah saya menyelesaikan pendidikan saya.
Hambatan
yang ke dua datang dari dalam diri
saya. Yaitu faktor kepercayaan terhadap kemampuan diri. Saya sering berifikir “saya
belum bisa” . karena hal itu saya merasa kreativitas saya jadi terhambat sampai
sekarang. cara saya menyelesaikan hambatan ini adalah dengan mengasah terus kemampuan saya,sehingga pemikiran "aku belum bisa" itu tadi tidak lagi sering muncul. Dan juga kita bisa memilih lingkungan yang dapat mengasah kemampuan kita lo ! :)
Nah bagi teman-teman,jika merasa memiliki potensi untuk mengembangkan kreativitas, yuk perhatikan Empat P dan coba singkirkan hambatan yang ada !! semoga kita bisa menciptakan produk kreativitas kita ya :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar